Keindahan Surga bawah laut yang tersembunyi di papua (Taman Laut Nasional Teluk Cendrawasi)

    Seperti Biasanya wilayah di Indonesia yang secara perlahan menumbuhkan kawasan Pariwisata. Begitu pula dengan wilayah Papua  yang seakan tidak mau kalah dengan menghadirkan pariwisata baru. Papua yang sudah dikenal dengan keindahan Raja Ampat seakan tidak mau puas begitu saja.

    Taman Nasional Teluk Cendrawasih adalah salah satu bukti, bila papua tidaklah habis sampai di Raja Ampat saja. Taman Nasional ini memiliki keindahan dan pesona yang tidak kalah dengan lainnya. Taman Nasional Laut ini menjadi yang terbesar di Indonesia. Selain itu, tempat ini juga dinobatkan sebagai tempat menyelam terbaik di Nusantara.

Daya Tarik Taman Nasional Teluk Cendrawasih

    Tidak terlalu berlebihan memang bila Papua memiliki segudang keindahan. Walaupun, perlu diakui bahwa, menuju papua tidaklah mudah dan juga tidaklah murah. Tetapi, semua itu akan terbayar dengan eloknya alam ini. Bisa dibilang Papua adalah surga yang benar-benar hilang. Surga yang tidak akan pernah habis untuk terus dieksplor.

    Taman Nasional memiliki beberapa ekosistem seperti terumbu karang kurang lebih 5,5% yang mampu memukau mata, Pantai-pantai cantik seluas 0,9%, Mangrove dan hutan Tropika serta pulau-pulau yang berjumlah 3,8%. Dan selebihnya adalah perairan lautan seluas 89,8%. Sudah bisa dibayangkan bukan keindahan kawasan ini. Dengan total luas wilayahnya mencapai 1.453.500 ha.

    Ada kurang lebih 196 jenis moluska dan 209 jenis ikan di dunia bawah laut. Jadi, saat Sobat Native memutuskan untuk masuk kedalamnya, Sobat Native akan di sambut dengan kedua jenis hewan laut ini. Bila dilhat secara mendalam dan lebih dekat lagi, kedua jenis spesies ini begitu menggemaskan dan lucu-lucu. Rasanya ingin memegang dan Selfie bareng mereka.

    Selain kedua spesies ini, Kura-kura, Penyu, Hiu dan lumba-lumba juga tidak mau kalah untuk menemani Sobat Native. Berenang bersama mereka memang sangat menyenangkan. Sepertinya, mereka sangat tahu bagaimana caranya menyambut tamu dan menunjukkan keindahan alam papua yang sesungguhnya.

    Taman Nasional ini diresmikan oleh kementrian kehutanan pada tahun 1993. Tidak hanya dunia bawah lautnya saja yang bisa dinikmati. Melainkan, pulau-pulau yang berjajar seperti pulau Mioswar. Dimana Sobat Native akan disuguhkan dengan Goa-goa cantik. Goa ini cukup unik, dengan hadirnya sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam.

    Goa ini merupakan peninggalan dari zaman purba dan merupakan peninggalan bersejarah karena di dalamnya, terdapat kerangka leluhur etnik wandau. Sejarah mencatat, leluhur ini adalah orang pertama yang datang ke pulau ini.



    Pulau ini juga menyimpan surga cantik lainnya, yaitu, hadirnya air terjun yang letaknya memang sedikit tersembunyi. Sobat native yang ingin mengunjunginya harus berjalan cukup jauh terlebih dahulu. Tetapi, setelah sampai di tempatnya, Sobat native akan disuguhkan keindahan yang luar biasa.

    Kerangka manusia tidak hanya ditemukan di Goa ini saja. Melainkan, Goa yang berada di Pulau Numfor, Ada tengkorak manusia, dan juga piring-piring antik serta peti-peti berukir, menarik memang untuk disimak.

    Taman Nasional yang berada di tepi Samudera Pasifik dan merupakan daerah lempengan benua ini juga memiliki gua di dalam air. Goa ini bernama Tanjung Mangguar, berada di dalam air dengan kedalaman 100 kaki.

    Tempat yang didominasi dengan pohon kasuarina ini adalah rumah bagi sebagian populasi mega fauna atau hewan-hewa berukuran besar seperti, Hiu Paus (Rhincodon Typus), Ikan Duyung (Dugong Dugon), Napoleon Wrasse, Penyu, serta populasi predator-preadator yang cukup sehat.



    Perairan ini menjadi kawasan konservasi laut Indonesia. Dimana, menjadi sebuah kawasan pusat penelitian hiu paus atau whale shark di dunia yang bekerja sama dengan pemerintah, swasta, masyarakat, perguruan tinggi, dan juga LSM dari dalam dan juga luar negeri.

    Berbicara tentang Hiu Paus, hewan yang satu ini memang paling ditunggu oleh para peselam di seluruh dunia. Hiu Paus memang hewan raksasa terbesar di bawah laut. Sayangnya, raksasa bawah laut ini hanya bisa dijumpai di waktu-waktu tertentu saja. Godaan inilah yang membuat kebanyakan wisatawan menyempatkan waktunya ke sini.

    Selain Hiu Paus, ada juga yang harus Sobat Native kunjungi yang berada di Pulau Roon. Dimana, Sobat Native akan disuguhkan spot diving yang juga sangat menarik untuk dilakukan. Hanya saja, ada satu ikon yang juga menarik untuk dikunjungi, yaitu sebuah gereja tua yang instagramable.

    Keunikan dari gereja tua ini selain, asitekturnya yang masih cukup kuno, ada juga kitab injil kuno pula. Kitab injil ini adalah terbitan tahun 1898, masih disimpan dengan baik dan sangat rapi. Sobat Native bisa melihatnya dan mengabadikan gambarnya pula.

    Ada pula pulau Rumberpon, dimana disini Sobat Native bisa melihat rusa dan burung. Di dasar laut, Sobat Native akan disuguhkan pesawat militer yang tenggelam dan menjadi spot bawah laut yang tidak boleh dilewatkan saat berada di Teluk Cendrawasih.

    Pulau Ron juga memiliki keunikan lainnya yaitu dengan hadirnya burung dan kelelawar. Mereka akan terus hilir mudik sepanjang hari bergantian tanpa ada lelah. Pemandangan ini menjadi yang paling ditunggu pula.

Lokasi Taman Nasional Teluk Cendrawasih

    Kawasan ini merupakan teluk yang dikelilingi beberapa pulau. Tempat ini berada di 5 wilayah dan berada di dua propinsi yaitu Kabupaten Teluk Wondana, dan Kabupaten Manokwari berada di propinsi Papua Barat. Dan, berada di Kabupaten Nabire, Kabupaten Yapen, Kabupaten Waropen di Propinsi Papua.



    Pintu masuk kawasan ini ada di Pulau Pepaya, Pulau Angromeos, Kwatsisoe. Waktu terbaik mengunjungi kawasan ini adalah bulan mei hingga oktober. Karena, hiu paus yang menjadi ikon dari tempat ini akan datang di bulan mei hingga oktober. Sebenarnya, di setiap bulan ikan ini selalu hadir, hanya saja intensitasnya tidak terlalu sering.

    Transportasi utama menuju ke kawasan ini hanya bisa menggunakan pesawat menuju kearah Biak. Sudah banyak maskapai yang akan mengantar wisatawan menuju ke sini. Setelah dari biak, Sobat Native harus naik pesawat sushi air menuju ke manokwari atau nabire.

    Sobat Native dari Jakarta bisa menggunakan pesawat langsung dari Jakarta menuju manokwari. Kemudian, melanjutkannya lagi menggunakan kapal motor sejauh 95 km. Perjuangan yang sangat melelahkan memang menuju ke surganya Indonesia ini

Yukk........Kunjungi TLNTC (Taman Laut Nasional Teluk Cendrawasi)!!!!

Comments